Ya Allah Izinkan Aku untuk beribadah di Tanah Suci... Aamiin

Rabu, 22 Agustus 2012

Kembalinya Tangan Si Gadis Buntung


Pada zaman dahulu, Bani Israil mengalami masa paceklik yang panjang. Makanan menjadi barang yang sulit diperoleh. Kalau pun ada, harganya sangat mahal. Banyak orang yang mati kelaparan saat itu. Suatu hari, seorang miskin datang mengetuk pintu tetangganya yang kaya-raya tetapi terkenal kikir. Ia memohon, "Berikanlah aku makanan karena Allah, tuan."

Orang kaya itu diam saja, tak menyahut rintihan itu sama sekali. Lalu anak perempuannya yang merasa iba terhadap orang itu, keluar rumah membawa sepotong roti yang masih hangat, lalu memberikannya kepada si miskin. Alangkah marahnya sang ayah.  Begitu murkanya ia kepada anak gadisnya, sampai-sampai tanpa ampun ia memotong tangan kanan anaknya itu. Sungguh hebat derita yang dialami anak perempuan itu. Ia hanya bisa menjerit kesakitan kemudian jatuh pingsan.

Tahun demi tahun berlalu, zaman datang silih berganti. Allah Swt menakdirkan sang hartawan jatuh miskin dan meninggal dalam keadaan yang hina. Seluruh hartanya ludes, sementara anak perempuan satu-satunya yang bertangan buntung mencari sesuap nasi dengan jalan mengemis. Sesungguhnya gadis ini berwajah cantik, tapi karena tubuhnya begitu kotor, kecantikannya jadi tak terlihat.

Suatu hari, gadis buntung itu mengemis di depan rumah seorang laki-laki yang kaya-raya. Ketika ia mengetuk pintu, keluarlah ibu dari laki-laki kaya itu. Si gadis yang merasa malu dengan keadaannya, segera memasukkan tangan kanannya ke balik pakaiannya. Sang ibu yang melihat paras cantik gadis itu merasa heran, mengapa gadis secantik itu menjadi pengemis. Ibu itu lalu mengajak sang gadis masuk ke dalam rumahnya. Singkat cerita, sang gadis menuturkan kisah hidupnya kepada ibu itu. Lalu, karena merasa kasihan, si ibu bermaksud menikahkannya dengan anak lelakinya yang kaya.

Ketika hendak dinikahkan, calon pengantin perempuan kembali menyembunyikan tangan kanannya yang buntung. Saat dihidangkan makanan, ia mengambil dengan tangan kirinya. Melihat hal itu, calon suaminya berkata, "Keluarkan tangan kananmu!" Tapi, lagi-lagi si calon istri mengeluarkan tangan kirinya. Meskipun calon suaminya membentak sampai tiga kali, si gadis tetap saja mengeluarkan tangan kirinya. Akhirnya si hartawan marah.

Tiba-tiba terdengar suara berbisik dalam lubuk hati si gadis, "Keluarkan tanganmu, wahai hamba-Ku. Engkau telah memberi roti kepada orang miskin karena Aku. Oleh karena itu Kuanugerahkan tangan kanan kepadamu." Gadis itu kaget bukan kepalang. Setengah ragu ia keluarkan tangan kanannya dari balik pakaian. Subhanallah, dengan izin Allah, tangan kanannya kembali muncul seperti sedia kala. Maka kedua sejoli itu pun menikmati santapan dengan penuh bahagia.

0 komentar:

Posting Komentar